Dustin Poirier Mengkritik Skor Juri dalam Kekalahan Pertarungan Pensiun UFC dari Holloway

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-07-23 Kategori: news

**Dustin Poirier Pensiun dengan Kontroversi, Soroti Penilaian Juri dalam Kekalahan dari Holloway**LAS VEGAS, NEVADA – Debu pensiun resmi menyelimuti karir gemilang Dustin “The Diamond” Poirier di UFC 318, namun meninggalkan sedikit rasa pahit di lidah.

Dalam pertarungan utama melawan juara BMF Max “Blessed” Holloway, Poirier harus mengakui keunggulan Holloway melalui keputusan mutlak juri.

Meskipun menerima keputusannya untuk gantung sarung tinju, Poirier tidak sepenuhnya legowo dengan penilaian juri yang dianggapnya kurang adil.

Pertarungan lima ronde ini menyajikan pertunjukan yang menghibur, penuh dengan jual beli serangan dahsyat dan momen-momen krusial.

Holloway menunjukkan keunggulan dalam volume pukulan dan ketahanan, sementara Poirier beberapa kali berhasil menggoyahkan Holloway dengan pukulan kerasnya.

Namun, pada akhirnya, ketiga juri memberikan kemenangan kepada Holloway dengan skor yang cukup lebar.

“Saya merasa tidak seburuk itu,” ujar Poirier dalam konferensi pers pasca-pertarungan.

“Saya tahu Max memukul saya beberapa kali, tetapi saya pikir saya melakukan lebih banyak kerusakan.

Saya tidak tahu.

Saya harus menonton ulang pertarungan itu.

“Kekecewaan Poirier dapat dimengerti.

Dustin Poirier Mengkritik Skor Juri dalam Kekalahan Pertarungan Pensiun UFC dari Holloway

Sebagai seorang petarung yang selalu memberikan segalanya di dalam Octagon, ia merasa bahwa perjuangannya kurang diapresiasi oleh juri.

Meskipun ia mengakui kehebatan Holloway, ia mempertanyakan apakah skor yang diberikan mencerminkan jalannya pertarungan secara akurat.

Perlu dicatat bahwa penilaian juri dalam MMA seringkali menjadi sumber kontroversi.

Subjektivitas dalam menilai kerusakan, kontrol ring, dan agresivitas dapat menghasilkan perbedaan pendapat yang signifikan.

Dalam kasus Poirier vs.

Holloway, beberapa pengamat merasa bahwa Poirier seharusnya mendapatkan skor yang lebih tinggi berdasarkan dampak serangannya.

Statistik pertarungan menunjukkan bahwa Holloway memang unggul dalam total pukulan yang dilancarkan dan mendarat.

Namun, Poirier memiliki persentase akurasi yang lebih tinggi dan berhasil mendaratkan pukulan-pukulan yang lebih signifikan.

Pertanyaannya adalah, manakah yang lebih penting: volume pukulan atau dampak pukulan?

Terlepas dari kontroversi penilaian juri, satu hal yang pasti: Dustin Poirier telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah UFC.

Dikenal karena ketangguhan, keterampilan bertarung yang komprehensif, dan jiwa kedermawanannya, Poirier telah menginspirasi jutaan penggemar di seluruh dunia.

Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya merasa terhormat dapat menyaksikan karir gemilang Poirier.

Meskipun akhir karirnya tidak sesuai dengan harapannya, ia tetaplah seorang legenda.

Saya berharap yang terbaik untuk Dustin Poirier di babak kehidupan selanjutnya.

Terima kasih atas semua kenangan indah yang telah Anda berikan, “The Diamond”!