Apa yang bisa (dan tidak bisa) Trump lakukan tentang nama Commanders, kesepakatan Stadion RFK

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-07-24 Kategori: news

## Trump Ikut Campur Urusan Commanders dan RFK Stadium: Bisakah Ia Berbuat Sesuatu?

Washington D.

C.

– Dunia olahraga dan politik kembali bersinggungan, kali ini melibatkan mantan Presiden Donald Trump yang tiba-tiba ikut campur dalam urusan penamaan tim sepak bola Washington Commanders dan kesepakatan pembangunan ulang RFK Stadium.

Dengan potensi pengesahan akhir kesepakatan oleh Dewan D.

C.

hanya beberapa minggu lagi, intervensi Trump ini menimbulkan pertanyaan: seberapa jauh pengaruhnya dalam urusan lokal yang secara formal tidak melibatkan dirinya?

Latar belakangnya cukup kompleks.

Kesepakatan pembangunan ulang RFK Stadium telah menjadi perdebatan sengit selama bertahun-tahun.

Banyak pihak berharap stadion baru ini akan menjadi katalis bagi revitalisasi wilayah tersebut, sementara yang lain khawatir tentang dampak lingkungan dan biaya yang mungkin ditanggung pembayar pajak.

Penamaan tim Commanders juga merupakan isu sensitif, mengingat kontroversi seputar nama sebelumnya yang dianggap rasis.

Kini, Trump, yang tidak lagi menjabat sebagai presiden, tiba-tiba muncul sebagai suara yang menentang perubahan nama Commanders dan kesepakatan RFK Stadium.

Meskipun detail intervensinya masih belum jelas, kehadirannya saja sudah cukup untuk menimbulkan riak dalam proses politik lokal.

Pertanyaannya adalah, bisakah Trump benar-benar berbuat sesuatu?

Secara formal, jawabannya adalah tidak.

Sebagai mantan presiden, ia tidak memiliki otoritas resmi untuk memengaruhi keputusan Dewan D.

C.

atau kesepakatan pembangunan lokal.

Namun, pengaruh Trump tidak bisa diremehkan.

**Apa yang Bisa Dilakukan Trump:*** **Menggunakan Platformnya:** Trump memiliki jutaan pengikut di media sosial dan masih menjadi tokoh yang sangat berpengaruh di Partai Republik.

Ia dapat menggunakan platform ini untuk menyampaikan pendapatnya, menggalang dukungan dari para pendukungnya, dan memberikan tekanan pada para politisi lokal.

* **Memobilisasi Pendukung:** Trump dapat memobilisasi pendukungnya untuk menghubungi anggota Dewan D.

C.

, menghadiri pertemuan publik, dan menyuarakan penolakan mereka terhadap perubahan nama dan kesepakatan RFK Stadium.

* **Mendukung Penantang Politik:** Trump dapat memberikan dukungan finansial dan politik kepada para penantang politik yang menentang kesepakatan RFK Stadium, mencoba untuk mengubah dinamika politik di D.

C.

**Apa yang Tidak Bisa Dilakukan Trump:*** **Membatalkan Kesepakatan:** Trump tidak memiliki otoritas hukum untuk membatalkan kesepakatan RFK Stadium atau memaksa tim Commanders untuk mengubah nama mereka kembali.

* **Mendikte Kebijakan Lokal:** Trump tidak dapat mendikte kebijakan lokal di D.

C.

Dewan D.

C.

memiliki otonomi untuk membuat keputusan tentang pembangunan dan penamaan tim olahraga.

**Analisis dan Perspektif Pribadi:**Intervensi Trump dalam urusan Commanders dan RFK Stadium ini menunjukkan bahwa ia masih ingin memengaruhi lanskap politik, bahkan setelah meninggalkan jabatannya.

Meskipun pengaruhnya terbatas secara formal, kemampuannya untuk memobilisasi pendukung dan menggunakan platformnya untuk menyampaikan pesan tidak boleh diabaikan.

Namun, perlu diingat bahwa D.

C.

adalah kota yang sangat demokratis dan warga serta politisinya kemungkinan besar akan menolak campur tangan dari luar.

Kesepakatan RFK Stadium telah melalui proses panjang dan melelahkan, dan Dewan D.

C.

kemungkinan besar akan melanjutkan rencananya meskipun ada penolakan dari Trump.

Sebagai jurnalis olahraga, saya percaya bahwa penting untuk memisahkan politik dari olahraga.

Namun, dalam kasus ini, kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan.

Intervensi Trump telah menambahkan lapisan kompleksitas baru pada isu yang sudah rumit, dan hanya waktu yang akan menjawab apakah ia akan berhasil memengaruhi hasil akhirnya.

Pada akhirnya, keputusan tentang nama Commanders dan pembangunan ulang RFK Stadium terletak di tangan warga dan politisi D.

C.

Trump mungkin memiliki suara, tetapi ia bukanlah pembuat keputusan dalam hal ini.